Sabtu, 02 Oktober 2010

Someone to Remember Part 1

Hallo semuanya, ini berawal dari temen aku yang pernah kebetulan baca situs calondokterphemaw.blogspot.com yang katanya menerima cerita-cerita menarik di dunia perKOASSan rumah sakit dan kebetulan juga udh kubaca cerita sebelum2nya (sayang masih dikit), jadi aku pun berencana mengirimkan cerita ku yang cukup berkesan di Rumah Sakit tempat bernaung. Semoga para pembaca berkesan membacanya J.

PS : aku cerita pake nama samaran aja ya, soalnya takut yang bersangkutan ga sengaja baca J

The First Encounter

Perkenalkan, namaku Jacky (bukan nama sebenarnya), dan aku seorang dokter muda yang masih bernaung di salah satu Rumah Sakit ternama di Bandung. Ceritaku ini dimulai saat awal semester 7 di dunia perkuliahan, dimana aku berkenalan dengan 2 orang cewe yang kita sebut saja si Bintang dan si Capung yang sekelompok denganku. Setelah kami berkenalan cukup dekat (udh temenan sih, tp ga begitu deket), ternyata mereka itu tinggal di tempat yang cukup dekat dengan kediamanku, hanya beda 1 gedung saja tapi masih dimiliki oleh pemilik yang sama. Hal inilah yang kemudian mendasari kami jadi sering pulang bareng dan belajar bareng lalu menjadi lebih dekat satu sama lain.

Pada awalnya, aku sama sekali tidak ada perasaan apa-apa ke mereka berdua, bahkan suatu waktu, seorang temenku yang bernama Yoxi yang suka kepada Bintang saja kubantu. Berhubung saat itu aku deket dengan Bintang, jadi kusebut saja semua kesukaan dan hal-hal penting yang diperluin untuk si Yoxi deketin dia (tapi tetep jaga rahasia penting tentunya). Selain itu, aku juga bantu Yoxi waktu mau bikin “surprise” buat Sang Pujaan Hati dengan membantu kenalin dia ke adiknya Bintang si Kelly, serta memilih kado dan kue yang cocok buat menyukseskan rencananya itu. Singkat cerita, walau prosesnya lama tapi si Yoxi akhirnya ditolak oleh Bintang karena entah alesannya apa. Hingga akhir semester 7 (akhir dari masa Preklinik), ternyata sudah banyak cowo-cowo yang mendekati Bintang dan walau aku gak nyari tahu, entah kenapa sekelilingku seakan berberbisik seperti :

“Hei Jack, si A lagi deketin Bintang.”,

Hei Jack, si B lagi deketin Bintang.”, atau juga

Hei Jack, si C nembak bintang lho tapi ditolak lagi seperti yang lainnya!!”

Pokoknya banyak cerita dan sekelilingku gak berhenti berbisik sampe aku pun bingung kenapa bisa gini.

The Love Affair

Tibalah akhir Preklinik, saat-saat terakhir kami meninggalkan kampus untuk menuju jenjang yang lebih tinggi, yaitu Koass. Akan tetapi, kami tidak bisa lulus begitu saja, ada kewajiban yang harus kami penuhi yang bernama KTI (Karya Tulis Ilmiah). Saat itu, Aku dan Bintang pergi untuk mengambil hasil akhir KTI gw yang akan dikumpulkan, tetapi proses penjilidan ternyata belum selesai. Aku dan Bintang pun akhirnya memutuskan buat makan dan bersantai di tempat yang baru kami liat saat itu. Di sanalah awalku mengagumi Bintang sebagai seorang perempuan. Di sana kami bersenda gurau saling bercerita lepas mengenai diri kami masing-masing dan mataku pun tak lepas memandangi wajah Bintang yang imut dan memiliki senyum manja. Aku pun merasakan dia begitu perhatian mendengar setiap cerita dan kata-kata yang kukeluarkan. Pikirku dalam hati :

“Hmm...pantas banyak yang menyukainya, selain cantik, dia pun baik, pintar dan ramah kepada semua orang.”

Malam itu pun menjadi salah satu kenangan yang tidak bisa kulupakan dalam hidupku, karena itulah malam dimana aku menganggumi seorang perempuan dan awal mula benih ketertarikanku sebagai lelaki muncul. Waktu pun tanpa kami sadari berlalu begitu saja. J

Akhir dari masa perkuliahan akhirnya berakhir. Kami semua sudah lulus sebagai “calon dokter” untuk maju ke jenjang yang lebih tinggi yaitu “dokter muda”. Saat di kami di yudisium, alangkah malunya aku saat tahu bahwa dia berada di peringkat 10 terbesar sedang aku berada di peringkat 10 terkecil. Rasa kaget, malu dan minder sempat mengurungkan niatku untuk mendekatinya. Akan tetapi, dia ternyata tidak memperhatikan hal tersebut dan malah mendukungku agar berusaha lebih giat lagi. (Mungkin saja dia takut akan menyinggungku, tapi siapa yang tahu?)

Saat itu ada hal yang membuatku senang. Saat wisuda kami berkumpul bersama keluarga dan aku pun berinisiatif untuk bertemu dengan keluarganya Bintang. Niat hatiku ingin berfoto dengan Bintang berdua tapi apa daya ada Omi, jadi bertiga (T_T). Hal yang membuatku senang adalah saat dimana ayah Bintang mengambil sebuah bunga dari karangan bunga yang banyak yang didapat dari Bintang (berhubung banyak fans) dan memberikannya pada ku.

“Pah, Bintang udah kasih bunga ko buat Jacky.”, kata Bintang dengan senyumnya yang manis.

“Iya, tapi papah kan belum”, jawab ayahnya santai.

Wah, alangkah senangnya aku mengetahui keluarga Bintang sungguh baik-baik semua. Tapi aku sangat malu karena tidak memberi Bintang bunga karena pemesanan sudah ditutup. Hal ini tentu kubalas dengan mengirimkannya sebuah karangan bunga siang harinya.

Setelah yudisium, masa liburan panjang pun dimulai. Kebanyakan dari kami kembali ke daerah kami masing-masing (termasuk aku). Akan tetapi, entah kenapa aku tak bisa menghilangkan perasaan aneh yang mulai timbul di dalam dadaku. Suatu perasaan rindu dan kekurangan mengingat tak ada Bintang yang menemaniku di samping. Oleh karena itulah, aku pun tetap berhubungan dengannya melalui text messaging. Setiap hari dan setiap waktu yang kami lalui melalui hubungan jarak jauh tersebut ternyata cukup mengobati perasaan aneh yang ada di dadaku ini dan kurasa inilah yang kita sebut kangen atau rindu. Benih itu pun kemudian tumbuh secara perlahan-lahan.

Saat itu, aku sempat curhat kepada teman baikku sejak SMA yang bernama Chip. Kira-kira beginilah percakapan kami.

“Jacky, Lu mending ungkapin tuh semua perasaan lu ke dia, klo ga lu nyesel lho ntarnye”

“Tapi gw bingung, Chip, entah kenapa gw ngerasa malu ma minder buat deket ma dia....Lu bayangin aja, kita nih udh kaya Bumi sama Langit!!!”

“Heh, Jack, walau dia ga punya feeling ma Lu, kan minimal dia tau Lu suka ma dia!!Iya Ga??!!”

“Iya, Chip, tar klo waktunya tepat gw pasti bilang ke dia....Lu tenang aja.”

The Obstacles

Beberapa minggu berlalu setelah obrolan ku dengan Chip, tapi ternyata omongan tidak semudah pelaksanaannya. Aku sampai saat itu belum bisa mengungkap isi hati ku pada Bintang. Kami pun mulai masuk ke dunia perKOASSan dan karena disusun berdasarkan ipk, Bintang pun mendapat kesempatan untuk masuk lebih dulu dariku. Disinilah kemudian timbul masalah-masalah yang dulu tidak membuatku risih, akan tetapi sekarang membuatku emosi setengah mati. Saat menjalani proses menjadi koass, Bintang di dekati oleh seorang senior (kita sebut dia Fram). Kedekatan mereka berawal karena mendapatkan stase yang sama di Rumah Sakit. Inilah yang menjadi halangan awalku dengannya untuk bisa bersama. Tapi apa yang harus aku lakukan? Mendatangi dia terus gampar ma marah-marah?Memangnya aku ini siapa? (walau sebenarnya ingin). Bahkan saat mereka udah berbeda stase pun, Fram selalu menghubungi Bintang dan tak jarang mengganggu kami saat sedang pergi karena Fram menelponnya berkali-kali.

Pernah suatu ketika, aku mengajak Bintang untuk pergi nonton, akan tetapi dia menolaknya karena merasa cape dan lagi males. Aku pun tidak ingin memaksannya karena akan merusak image-ku di matanya. Beberapa hari kemudian, temanku Hadi, mengatakan padaku klo Bintang malam itu pergi dengan Fram untuk menonton. Dia sangat yakin karena melihatnya langsung dan kebetulan sedang menonton juga bersama pacarnya di tempat yang sama. Selain itu, Hadi pun melihat temenku Omi sedang menontong bersama Capung yang tentu saja membuatnya keheranan.

Masalah keduaku ternyata berasal dari Omi. Dari bisikan-bisikan yang kuperoleh (ngeri juga ya bisikan-bisikan terus), ternyata Omi pun menyukai Bintang dan setelah Hadi mencari tahu dan juga sumber dari Capung, ternyata Omi mengajak Capung nonton agar bisa pura-pura kebetulan bertemu dengan Bintang (Ambisius sekali ya Omi). Semenjak saat itu pun, Omi menjadi sering mengajak aku, Bintang dan Capung untuk keluar bersama. Tapi aku mengatakan pada mereka

Aku ga mau ah pergi klo ada si Omi.”

“Emang kenapa, Jack? Dia baek ko...tp emang rada aneh sih...”, kata Bintang

Saat itu mereka pun tetep pergi tanpaku karena aku males dengan kehadiran Omi, tapi biarlah, seorang lelaki harus konsisten dengan apa yang dia katakan.

Suatu ketika adiknya Bintang, si Kelly sakit dan aku pun berinisiatif untuk mengunjunginya. Akan tetapi alangkah kagetnya aku dengan kehadiran Omi di kamar itu. Aku pun keluar sebentar untuk memberikannya buah-buahan segar untuk disantap, tapi Bintang dan Omi entah sudah pergi kemana. Esok harinya, datanglah temenku si Yudha mengatakan bahwa Omi sudah menembak Bintang dan DITOLAK!!! Woow!!! That’s Shocking me...

Love is in the Air

Seiring berjalannya perKOASSan, kami pun mulai sibuk di stase masing-masing.jarang ada kesempatan buatku dan dirinya untuk berpergian. Tapi klo ada kesempatan, hal inilah yang di atas segalanya buatku. Suatu ketika, aku, Bintang dan Capung (kami seperti trio kwek-kwek) berencana untuk berpergian dan temanku si Kinam menelpon mengundangku untuk acara ulang tahunnya. Awalnya aku sempet bingung, tapi memang Bintang di atas segalanya. Ajakan Kinam pun kutolak dengan halus.

Di Rumah Sakit kami ada kalanya harus menuntut ilmu di Rumah Sakit lain menambah pengalaman. Kebetulan sekali Bintang harus ke Rumah Sakit luar kota dan meninggalkan kota ini. Sangat lucu sekali saat kami berhubungan lewat text messaging dan kutulis “cepat pulang, cepat kembali jangan pergi lagi” yang malah dibalasnya “firasatku ingin kau tuk cepat pulang.. hahahaha…”. Wah, perasaan kangen, rindu serta ketertarikanku semakin besar saat itu dan sangat berharap sekali dia untuk cepat pulang menemaniku lagi di sini.

Setelah 2 minggu berselang dan Bintang sudah kembali ke Kota ini, mendadak dia munghubungiku untuk pergi ke Rumah Sakit malam itu. Dia bilang ada tugas yang belum terselesaikan dan deadlinenya sudah dekat. Tanpa pikir panjang aku pun mengantarkannya ke Rumah Sakit (apa sih yang nggak buat pujaan hati) dan saat itu bertemu dengan temannya Anna yang saat itu sedang kusut karena sedang jaga IGD. (sumpah mukanya Anna pengen bikin gw ketawa)

Mengapa disebutkan si Anna?karena ini penting untuk cerita selanjutnya. Kira-kira segini dulu ya. Nanti aku buat lanjutannya dimana semua kenyataan dan akhir cerita ini berada.

BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar